Salah satu mesin pencetak uang bagi Capcom adalah serial Onimusha. Bahkan serial ini unggul satu tingkat dari Devil May Cry dalam hal penjualan. Petualangan Samanosuke yang berusaha membunuh iblis Nobunaga sukses di episode pertamanya. Kisahnya berlanjut dalam Onimusha 3: Demon Siege. Kali ini ini Takeshi Kaneshiro sang pemeran Samanosuke tidak sendiri. Ada aktor kawakan Perancis Jean Reno sebagai Jacques Blanc siap membantunya.
Diceritakan Samanosuke Akechi telah kembali setelah mendapatkan kekuatan Onimushanya. Samanosuke ke Kuil Honnouji untuk bergabung dengan pasukannya demi membunuh Nobunaga Oda. Di Honnouji dia dihadang pengawal setia Nobunaga yaitu Ranmaru Mori, tapi Samanosuke berhasil melibasnya. Menjelang pertarungan final melawan Nobunaga, tiba-tiba tubuh Samanosuke tidak bisa bergerak. Samanosuke ditelan portal waktu berupa lubang hitam yang mengirimnya ke masa depan.
Di tahun 2004 suasana yang tenang di Perancis tiba-tiba panik akibat serbuan para Genma. Jacques Blanc, seorang anggota polisi, melawan Genma dengan senapan semi otomatisnya. Di saat itu Samanosuke muncul di sebuah gang. Melihat Jacques terdesak, Samanosuke menolong Genma yang akan membunuhnya. Belum sempat mereka berbicara, tiba-tiba Jacques ditelan lubang hitam. Dia terlempar ke Jepang 500 tahun sebelumnya, atau tepat 10 hari sebelum Samanosuke melawan Nobunaga di Honnouji.
Musuh di Onimusha 3 dibuat lebih ganas dari dua seri sebelumnya. Untungnya pemain punya banyak pilihan senjata. Sebagai samurai, Samanosuke dibekali pedang, kapak raksasa, busur dan anak panah untuk membunuh musuh yang terbang. Jacques menggunakan cemeti tajam untuk menyerang musuh dan berayun ke platform lain. Sepintas mirip Gabriel Belmont di Castlevania. Jacques juga punya pistol, tapi hanya bisa dipakai untuk finishing move. Setelah menangkap Genma dengan cemetinya, Jacques menginjak musuh tadi dan menembaknya sampai mati.
Pertarungan melawan boss cukup berat, tapi mereka punya pola tertentu. Pemain cukup mengamati dan menghafalkan pola serangannya. Kebanyakan pertarungan melawan boss berupa duel satu lawan satu. Kecuali Gildenstern, karena dia adalah ilmuwan dan tidak bisa bertarung. Gildenstern men-summon banyak Genma untuk menolongnya.
Di Onimusha 3 tiap senjata mempunyai tidak hanya berbeda ukuran dan kecepatan saja. Ada kekuatan special didalamnya yaitu angin, air, api, tanah dan es. Senjata juga diperlukan untuk membuka pintu dengan elemen tertentu. Baik Samanosuke dan Jacques harus mengupgrade armor dan gauntlet. Dengan begitu defense mereka meningkat dan bisa menyerap soul lebih cepat.
Di setiap game Onimusha, selalu ada yang namanya critical attack. Tapi di Onimusha 3 ada sedikit perbedaan. Di game ini ada critical combo yang sangat sulit dilakukan karena butuh timing yang tepat. Jika berhasil, akan sangat menolong pemain di level selanjutnya. Pertama, pemain harus mendaratkan critical attack pada musuh, dan kemudian diikuti tombol serangan berikutnya. Serangan kedua dst akan menjadi critical attack yang ber-damage besar dan terus membelah musuh sampai serangan itu meleset atau di-block.
Yang agak aneh dalam game ini adalah jika Capcom mempertahankan Bahasa Perancis pada Jacques, mengapa mereka tidak melakukan hal serupa pada Bahasa Jepangnya Samanosuke? Disini Samanosuke sejak awal bicara Bahasa Inggris. Lucu rasanya jika Jacques tidak mengerti. Lagipula tahun 2004 pasti banyak orang Perancis paham Bahasa Inggris, khan? Di permainan ada Ako yang membantu kedua tokoh utama. Siapa Ako? Dia adalah Tengu (semacam peri) yang membantu Samanosuke dan Jacques dengan mengubah ucapan mereka ke Bahasa Inggris.
Karena gamenya seputar perpindahan waktu, apa yang Jacques lakukan di masa lalu akan mempengaruhi masa depan. Misalnya, jika di masa lalu Jacques membuka pintu tertentu, maka di masa depan Samanosuke bisa memasukinya. Baik Samanosuke dan Jacques kadang harus bekerja sama untuk memecahkan puzzle atau memberikan item. Bagaimana cara mereka bertukar item dan informasi? Jawabannya adalah lewat Ako.
Baik grafis dan soundtrack patut diacungi jempol. Sudut-sudut kota Perancis seperti Menara Eiffel, Katedral Notre Dame dan Gunung St. Michel digambarkan detil. Soundtracknya sesuai dengan tema. Misalnya di katedral musik choir yang terdengar, ketika boss battle terdengar ala mafia Itali. Yang terbaik mungkin di awal permainan ketika Samanosuke menuju Honnouji. Tahun 2004 mungkin saja sudah klasik. Tapi Onimusha 3: Demon Siege tetap sebuah masterpiece. Anda bisa mengunduh game ini disini.