Pernah membayangkan sebuah game RPG yang dipadukan dengan simulasi toko dimana pemain bisa menjual dan membeli barang? Game berjudul Recettear: An Item Shop’s Tale ini boleh jadi adalah pilihan yang tepat. Dirilis tahun 2006 oleh EasyGameStation di Jepang, Recettear mendapat sambutan yang baik. Tahun 2010 Carpe Fulgur merilis versi Inggrisnya dan sejak dijual lewat Steam, dalam waktu tiga tahun berhasil terjual lebih dari 300.000 copy.
Recettear menceritakan seorang gadis bernama Recette Lemongrass yang harus menjalankan sebuah toko karena sang ayah tiba-tiba menghilang dan meninggalkan banyak hutang. Untungnya Recette diberikan waktu oleh agen penagih hutang seorang peri bernama Tear untuk melunasinya. Tear juga akan memberikan petunjuk yang berguna terutama tentang harga item agar Recette bisa mendapatkan keuntungan.
Ketika memulai permainan Recette tidak mempunyai persediaan apapun. Sehingga dia harus pergi ke Merchant’s Guild untuk membelinya. Setelah mendapatkan beberapa item Recette harus kembali ke toko dan mengatur semuanya. Bagian simulasi adalah yang paling menyenangkan. Pembeli dari berbagai usia akan datang dan memilih item di toko Recette. Penempatan item kadang penting untuk meningkatkan penjualan. Barang yang dipajang di jendela atau rak depan biasanya lebih diperhatikan orang yang lewat dan cepat terjual. Saat penjualan sudah meningkat dan mendapat untung, Recette bisa melakukan hal baru seperti menerima order barang, mendekorasi toko, menggabungkan item dan membeli vending machine.
Bagian simulasi menyumbang separuh dari gameplaynya. Separuhnya lagi adalah penjelajahan ala RPG. Recette tidak perlu menjelajah sendiri karena ada banyak petualang yang bisa direkrut. Ketika di toko kadang ada pengunjung yang unik. Mereka akan menjalin pertemanan dengan memberikan kartu Adventurer’s Guild Member. Jika Recette mempunyai kartu itu dia dapat menyewa anggota dari guild tersebut untuk menemaninya menjelajah. Dalam penjelajahan ada banyak item yang bisa dijual di toko atau digabungkan dengan item lain. Seiring bermain ada area baru yang bisa dibuka dan setiap level kelima dari sebuah stage akan ada boss musuh yang menanti.
Permainan mempunyai siklus lima minggu dan setiap akhir minggunya Recette harus membayar cicilan hutangnya pada Tear. Jumlah yang harus dibayar pada minggu berikutnya akan semakin besar. Jika gagal membayar, Recette akan dikembalikan pada minggu pertama dengan sedikit uang di tangan. Item di toko tidak akan hilang dan begitu juga level sebagai pedagang.
Setelah menyelesaikan Story Mode beberapa mode baru akan dibuka; New Game+ yang sama dengan normal mode tapi semua item dan level pemain dari game sebelumnya akan dibawa; Endless Mode dimana pemain menjalankan toko tanpa perlu takut membayar hutang; Survival (normal) dimana pemain melanjutkan permainan setelah minggu kelima dengan hutang yang terus bertambah tapi data dari New Game+ juga ikut dibawa; Survival (hard), pada dasarnya sama seperti Survival (normal) tapi pemain mulai dari level 1 dan tanpa item. Jika gagal membayar hutang di kedua Survival Mode permainan berakhir.
Grafis Recettear terbilang bagus, warna-warni dan khas anime Jepang. Begitu juga dengan soundtracknya yang ceria dan enak untuk didengar. Dengan banyaknya mode baru setelah game diselesaikan membuat Recettear mempunyai replay value yang tinggi. Satu-satunya nilai minus permainan adalah teks dialog para pengunjung toko yang membosankan karena diulang-ulang, tapi untungnya pemain bisa melewatkannya. Carpe Fulgur juga mentranslasikan game dengan baik karena joke-joke segar ala Jepang bisa disesuaikan dengan versi Inggrisnya. Anda bisa mengunduh Recettear: An Item Shop’s Tale ini disini. Capitalism, ho!
