Cari Artikel

REVIEW LEGEND OF SCARLET DEVIL CASTLE II: STRANGER'S REQUIEM


Beberapa waktu setelah event dalam game pertamanya, Sakuya Izayoi sang kepala pelayan di Scarlet Devil Mansion kembali untuk memberikan sebuah buku pada majikannya. Sakuya mendapati rumah besar itu telah kosong dan Remilia tidak ada disana. Di tengah kebingungannya tiba-tiba Yukari Yakumo muncul dan mengatakan keberadaan Remilia. Mengikuti petunjuk Yukari, pencarian Sakuya dimulai dari sebuah reruntuhan istana. Lagi-lagi Remilia tidak berhasil ditemukan. Tapi Sakuya mendapatkan petunjuk lain. Tidak hanya tentang Remilia yang hilang, tapi juga rencana tersembunyi Yukari yang melibatkan Saigyou Ayakashi, sebuah pohon sakura yang terbesar di Hakyugokurou.

Koumajou Densetsu II: Yougen no Chingonka, atau yang dalam versi Inggrisnya disebut Legend of Scarlet Devil Castle II: Stranger's Requiem, adalah sekuel dari Scarlet Symphony. Game Touhou berdasarkan serial Castlevania ini dirilis dalam even Comiket 79, Desember 2010 dan memberikan lebih banyak upgrade dibanding prekuelnya. Selain grafis dan artwork yang lebih bagus, Stranger’s Requiem menampilkan voice acting dari para seiyuu (pengisi suara) ternama. Ini jelas sebuah lompatan besar untuk sebuah game indie. Saat ini versi Inggris dan Perancis sudah tersedia berupa patch update untuk versi 1.02 keatas.

Stranger's Requiem juga berisi banyak even yang terinspirasi dari beberapa seri Castlevania. Misalnya Komachi yang menjadi wanita pendayung perahu sama dengan pria tua di Simon's Quest, Rondo of Blood dan Symphony of the Night. Kemudian senjata spesial yang dikeluarkan para boss juga selalu ada di game aslinya; kapak (Meiling), Injil (Patchouli), air suci (Alice) dan bumerang (Reimu). Di final stage Remilia meniru mimik pose dari drakula dalam Symphony of the Night dan Aria of Sorrow. Selain itu itu masih banyak contoh lainnya dan fans sejati Castlevania mungkin bisa mengingatnya.


Gameplay Stranger's Requiem pada intinya sama dengan Castlevania klasik, hanya saja kali ini karakter utama adalah Sakuya yang menggantikan Reimu. Gaya Sakuya hampir sama seperti Alucard dalam Castlevania: Symphony of the Night. Senjata utama Sakuya adalah pisau, dan dengan menekan tombol arah dan serangan, maka akan menghasilkan efek yang berbeda. Misalnya dengan menekan panah atas+serang, Sakuya otomatis akan menebaskan pisaunya berkali-kali (menguras ¼ MP). Dengan menekan panah bawah+serang saat di udara, maka Sakuya akan melakukan tendangan diagonal.

Sakuya juga bisa melayang seperti Reimu di game sebelumnya, hanya saja waktunya kini lebih terbatas. Gerakan baru lainnya adalah backflip atau melompat ke belakang dengan cepat. Pada saat backflip serangan lawan tidak akan bisa mengenai Sakuya dan ini sangat berguna untuk menghindari peluru atau proyektil. Selain pisau Sakuya juga bisa membawa item spesial seperti stopwatch untuk menghentikan waktu. Sama dengan sebelumnya, para boss yang berhasil dikalahkan otomatis akan membantu Sakuya dan bisa dipanggil sewaktu-waktu jika Sakuya mempunyai soul yang cukup. Namun begitu hanya tiga item spesial yang bisa dibawa Sakuya di setiap stagenya.

Magic Points atau MP dibutuhkan pemain untuk mengeluarkan item spesial atau memanggil bantuan. MP akan berkurang setiap kali digunakan, namun dapat diisi dengan menghancurkan lilin atau membunuh musuh. Dari situ akan ada soul yang bisa dikumpulkan. Soul ini bertindak seperti kristal merah pada game pertamanya, atau hati pada serial Castlevania. Semakin kuat musuh, maka soul yang didapat juga semakin banyak. Begitu juga sebaliknya, semakin hebat item spesial, maka butuh soul semakin banyak pula. Jumlah maksimum soul yang bisa dibawa di setiap levelnya adalah 999.


Karena tingkat kesulitan lebih tinggi, ada beberapa checkpoint di setiap stagenya. Pemain akan mengulang dari checkpoint terakhir jika Sakuya mati ditambah minimal 50 soul. Pemain juga bisa mengulang kembali stage yang sudah mereka lewati dengan memilih continue pada menu option. Jika pemain berhasil menyelesaikan permainan, maka dua mode baru yaitu Omake dan Phantasm tersedia di menu awal. Omake hanya berisi dialog singkat antar karakter dalam permainan ini. Sedangkan Phantasm sama dengan New Game Extra di game sebelumnya dimana musuh baru dan kesulitan yang lebih tinggi siap menantang pemain.

Untuk urusan soundtrack, Eiichiro Yanagi masih diberi kepercayaan oleh Frontier Aja. Pada game kedua ini soundtrack terdengar lebih rock dari sebelumnya, tapi tetap enak untuk didengarkan. Aura serial Castlevania memang epik. Terlalu singkat, itu saja kelemahannya. Anda bisa mengunduh Legend of Scarlet Devil Castle II: Stranger's Requiem disini.